Minggu, 24 Desember 2017
Pencak silat merupakan salah satu mutiara dalam kekayaan khazanah kebudayaan nusantara. Olah raga bela diri ini telah ada di Indonesia sejak lama dan terpelihara hingga kini.
Jika dicermati, pencak silat terbagi dalam beragam aliran dengan karakter yang masing-masing berbeda. Ada aliran silat yang sifatnya hanya dipelajari di daerah tertentu, namun ada pula pencak silat yang ajarannya tersebar ke seluruh pelosok nusantara melalui berbagai cabang perguruannya.
Salah satu aliran pencak silat yang tersebar adalah Tapak Suci. Aliran ini menekankan pada ketangkasan jurus tanpa mengandalkan tenaga dalam, bahkan dapat pula disebut aliran berkarakter full body contact.
Tapak Suci lahir dari penggabungan tiga perguruan pencak silat yaitu Cikauman, Seranoman dan Kasegu, oleh Pendekar KH Barrie Irsyad. Ketiga perguruan itu memiliki pertalian antar generasi, sedangkan Barrie sendiri merupakan pendiri dari perguruan Kasegu.
Alasan digabungnya tiga perguruan itu karena terpecah belah dalam perkembangannya. Bermodal karakter jurus yang serupa, maka muncul desakan kepada Barrie Irsyad untuk menggabungkan ketiganya dan berdirilah Perguruan Tapak Suci di Kampung Kauman, Yogyakarta, pada 31 Juli 1963.
Belajar dari kegagalan pengelolaan dalam bentuk padepokan yang kental dengan senioritas, maka Barrie memutuskan untuk mengelola Tapak Suci menggunakan sistem pengelolaan organisasi modern yang dipimpin oleh seorang Ketua Umum. Kemudian berubah lah Perguruan Tapak Suci menjadi sebuah organisasi pencak silat.
Tapak Suci kemudian ditetapkan sebagai organisasi otonom yang berada di bawah naungan Persyarikatan Muhammadiyah. Namanya pun berubah menjadi Tapak Suci Putera Muhammadiyah.
Dalam perguliran sejarah, tercatat Tapak Suci merupakan satu dari sepuluh perguruan yang menyokong keberlangsungan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI), sebagai organisasi persatuan perguruan pencak silat.
Namun demikian, Tapak Suci kemudian tidak sekadar menjadi perguruan bela diri, melainkan juga menjadi alat dakwah, terutama bagi warga Muhammadiyah. Sifat perguruan ini terbuka, artinya dapat diikuti oleh seluruh kalangan usia.
Selain itu, Tapak Suci adalah perguruan silat yang sama sekali tidak menanamkan ajaran bersifat klenik. Hal itu yang menjadi daya tawar Tapak Suci hingga diterima dalam kehidupan modern sekaligus di kalangan internasional
Sumber : https://www.merdeka.com/peristiwa/tapak-suci-dalam-pergulatan-sejarah-pencak-silat-indonesia.html
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.